Bangunan sudah menjadi hal yang sangat vital bagi manusia, kebutuhan manusia akan bangunan pun saat ini seperti tiada habisnya, banyaknya lahan-lahan kosong yang di bangun perumahan dan setiap negara berlomba-lomba untuk membuat bangunan tertinggi.
Kebutuhan manusia akan bangunan sebagai tempat tinggal ataupun sebagai simbol di suatu negara sangatlah penting untuk memperhitungkan aspek keselarasan dengan alam maupun kepentingan manusia dengan penghuninya.
pembangunan menurut kebutuhan manusia dinamakan pembangunan secara biologis atau arsitektur biologis.
Pembangunan dengan memperhitungkan aspek keselarasan dengan alam maupun kepentingan penghuninya sangatlah penting karena dengan membangun bangunan yg memperhitungkan aspek arsitektur biologis dapat menghemat penggunaan energi pada bangunan, seperti kita bisa meminimalisir penggunaan AC (Air Conditioner) dan juga lampu pada bangunan dengan memanfaatkan potensi alam yg ada pada lingkungan bangunan, selain itupun dengan memperhitungkan keselarasan dengan alam bangunan yang dibangun menjadi lebih kokoh terhadap pengaruh iklim yang ada dan dapat merespon gejala alam dari lingkungan sekitarnya, dan juga tentu saja penghuni dari bangunan dapat merasa lebih nyaman tinggal didalam bangunan itu, dan juga bangunan menjadi bangunan yang menyandang predikat ramah lingkungan.
Sebenarnya manusia dari jaman dahulu sudah sadar akan pentingnya arsitektur biologis dalam pembangunan, sebagai contoh dapat kita lihat di bangunan rumah-rumah adat yang ada di setiap daerah indonesia. Bagaimana respon mereka pada bangunan terhadap lingkungan yang mereka hadapi, seperti bentuk atap yg merespon dari iklim lingkungan, bentuk rumah panggung yg merespon dari keadaan lingkungan yg mungkin banyak terdapat hewan buas. namun pada dasarnya mereka hanya mengikuti kebudayaan dari adat suku mereka, meskipun terkadang lingkungan sekitarnya sudah tidak mendukung dengan bentuk rumah adat mereka.
Di zaman yang serba maju ini tentu kita haruslah berpikir lebih rasional dan merespon keadaan lingkungan seefektif mungkin pada bangunan agar bangunan yang dibangun karena kebutuhan manusia tidak merusak lingkungan tetapi justru memanfaatkan potensi alam yg ada, dengan begitu setidaknya manusia dan alam akan memiliki hubungan yg erat, karena manusia sangatlah membutuhkan alam sebagai tempat tinggal ataupun bertahan hidup, maka apa jadinya jika bangunan yg dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia malah merusak alam atau melawan kehendak alam, itu akan merugikan mereka sendiri karena telah merusak lingkungan tempat mereka tinggal.
Kebutuhan manusia akan bangunan sebagai tempat tinggal ataupun sebagai simbol di suatu negara sangatlah penting untuk memperhitungkan aspek keselarasan dengan alam maupun kepentingan manusia dengan penghuninya.
pembangunan menurut kebutuhan manusia dinamakan pembangunan secara biologis atau arsitektur biologis.
Pembangunan dengan memperhitungkan aspek keselarasan dengan alam maupun kepentingan penghuninya sangatlah penting karena dengan membangun bangunan yg memperhitungkan aspek arsitektur biologis dapat menghemat penggunaan energi pada bangunan, seperti kita bisa meminimalisir penggunaan AC (Air Conditioner) dan juga lampu pada bangunan dengan memanfaatkan potensi alam yg ada pada lingkungan bangunan, selain itupun dengan memperhitungkan keselarasan dengan alam bangunan yang dibangun menjadi lebih kokoh terhadap pengaruh iklim yang ada dan dapat merespon gejala alam dari lingkungan sekitarnya, dan juga tentu saja penghuni dari bangunan dapat merasa lebih nyaman tinggal didalam bangunan itu, dan juga bangunan menjadi bangunan yang menyandang predikat ramah lingkungan.
Sebenarnya manusia dari jaman dahulu sudah sadar akan pentingnya arsitektur biologis dalam pembangunan, sebagai contoh dapat kita lihat di bangunan rumah-rumah adat yang ada di setiap daerah indonesia. Bagaimana respon mereka pada bangunan terhadap lingkungan yang mereka hadapi, seperti bentuk atap yg merespon dari iklim lingkungan, bentuk rumah panggung yg merespon dari keadaan lingkungan yg mungkin banyak terdapat hewan buas. namun pada dasarnya mereka hanya mengikuti kebudayaan dari adat suku mereka, meskipun terkadang lingkungan sekitarnya sudah tidak mendukung dengan bentuk rumah adat mereka.
Di zaman yang serba maju ini tentu kita haruslah berpikir lebih rasional dan merespon keadaan lingkungan seefektif mungkin pada bangunan agar bangunan yang dibangun karena kebutuhan manusia tidak merusak lingkungan tetapi justru memanfaatkan potensi alam yg ada, dengan begitu setidaknya manusia dan alam akan memiliki hubungan yg erat, karena manusia sangatlah membutuhkan alam sebagai tempat tinggal ataupun bertahan hidup, maka apa jadinya jika bangunan yg dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia malah merusak alam atau melawan kehendak alam, itu akan merugikan mereka sendiri karena telah merusak lingkungan tempat mereka tinggal.