Senin, 25 Desember 2017

MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN








Pembangunan yang terus berjalan telah banyak menghabiskan sumber daya alam dan mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada alam. Dan tidak jarang juga pembangunan tersebut mempunyai pengaruh negatif secara sosial-ekonomi pada daerah itu sendiri. Dengan semakin berkembangnya budaya dan teknologi, kebutuhan manusia akan terus berkembang, sementara daya dukung alam tidak semakin baik Menghadapi masalah ini diperlukan usaha-usaha untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dan alam tetapi kebutuhan manusia juga tetap dipenuhi dengan baik. Salah satu cara terwujudnya tujuan diatas adalah dengan menerapkan pembangunan infrastruktur yang memenuhi kriteria Green Building dalam pemilihan material yang tepat bagi pembangunan yang terus berjalan ini. Selain dapat menghemat sumber daya alam yang dipakai, juga berakibat positif bagi pemakai bangunan. Karena pemakai bangunan dan alam ditempatkan dalam posisi yang sama saat pengambilan keputusan.

Menurut Green building Council Indonesia (GBCI), Green Building adalah bangunan baru ataupun bangunan lama, yang direncanakan dibangun, dan dioperasikan dengan memperhatikan faktor-faktor keberlanjutan lingkungan. Green building merupakan bagian dari sustainable building yang bertujuan untuk meningkatkan nilai suatu bangunan yang berfungsi keseluruhan, baik bangunan atau penghuni untuk lingkungan. Green building, tidak hanya mengenai bangunan dengan banyak taman atau tanaman, namun juga mengenai tahapan sumber, produksi, penggunaan produk serta pembuangan. Green material mengambil material produksi lokal, dengan maksimal jarak hanya 1000 kilometer. Dan penggunaan material ramah lingkungan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pemanfaat material lokal dan pemanfaatan bahan daur ulang.

Konsep pembangunan arsitektur hijau (Green Building Architecture) menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan usai pembangunan. Pada umumnya, desain rancang bangunan ramah lingkungan memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Dengan demikian, pembangunan ramah lingkungan dapat diketakan sebagai bangunan yang hemat energi dimana sistem bangunan didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi pemakaian listrik untuk pencahayaan dan tata udara. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari. Disamping itu, desain bangunan hemat energi berorientasi pada membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Dan untuk atap-atap bangunannya, banyak dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).

Pemanfaatan material bekas atau sisa (daur ulang) untuk bahan renovasi bangunan dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Sebagai contoh; kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan dengan memberi sentuhan baru yang dapat menciptakan kesan indah pada bangunan. Selain itu, kini telah terdapat 


terobosan baru dalam dunia konstruksi mengenai penggunaan material struktur dengan limbah sebagai salah satu komponennya, seperti pemakaian flyash, silica fume pada beton siap pakai dan beton pra cetak. Tidak hanya itu, pada sistem pelaksanaan konstruksi juga memperkenalkan material yang mengurangi ketergantungan dunia konstruksi pada pemakaian material kayu sebagai perancah. Dengan melakukan pemanfaatan material hasil daur ulang dalam pembangunan infrastruktur dapat menekan biaya pengeluaran yang melonjak seiring berjalannya waktu mengingat material yang diproduksi sangat terbatas jumlahnya. Walaupun begitu, kualitas material yang didapat dari proses daur ulang tersebut tetap bagus dan kuat.


Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut menurut I Putu Gede Andy Pandy : 


1. Tidak beracun sebelum maupun sesudah digunakan. 

2. Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan. 

3. Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan). 

4. Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan). 

5. Dapat terurai dengan mudah secara alami. 


Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan.



Contoh Material

Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.

  • Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis(sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu). 


Kelebihan Rangka Atap Baja Ringan
  • Tidak perlu di cat lagi. 
  • Bahan bangunan yang ringan sehingga tidak memberatkan struktur. 
  • Tidak terkena serangan rayap, hal ini berbeda dengan kayu yang punya resiko keropos dimakan rayap. 
  • Mutu materialnya tidak berubah-ubah, tidak melapuk karena usia lanjut. 
  • Proses pemasanganya cepat. 
  • Tahan terhadap karat. 
  • Lebih hemat biaya 


Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan
  • Pemilihan material memerlukan perhitungan struktur yang teliti dan kuat, karena jika ada yang salah maka atap bisa roboh total. 
  • Tergolong sebagai material rangka atap yang cukup mahal dibanding jenis lainya, namun keberadaan kayu yang semakin langka telah membuat baja ringan menjadi lebih murah untuk digunakan. 
  • Tidak bisa asal membuat rangka atap, perlu gambar kerja yang benar sehingga atap bisa dibangun dan berfungsi dengan baik. 
  • Dari segi tampilan arsitektur terlihat kurang bagus jika tidak didesain sedemikian rupa, oleh karena itu diperlukan plafond penutup agar langit-langit terlihat bagus. 
  • Tidak terjual bebas di toko bahan bangunan, jadi harus memesan langsung pada supplier rangka atap baja ringan yang biasanya menawarkan harga perencanaan 
  • Membutuhkan tukang tertentu yang ahli. 

  • Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).


KELEBIHAN KUSEN ALUMINIUM
  • Bahan aluminium sangat awet dan tahan lama, tidak dimakan rayap, tidak menyusut seperti kayu dan tidak akan mengalami perubahan bentuk akibat cuaca. 
  • Kusen aluminium lebih tahan keropos dan tidak dimakan rayap. 
  • Kusen aluminium lebih ringan tapi kuat sehingga dari segi pemasangan lebih cepat. 
  • Perawatan untuk kusen aluminium lebih mudah dan simpel sehingga menjadi daya tarik pembeli. 
  • Tampilan kusen aluminium dapat dicat dengan warna kayu atau motif lainnya. 
  • Dari segi biaya kusen aluminium lebih murah karena lebih tahan lama dan awet. 


KEKURANGAN KUSEN ALUMINIUM
  • Desain dan bentuk kusen aluminium sangat terbatas karena memang harus buatan pabrik. Sehingga tidak semua desain kusen bisa menggunakan aluminium 
  • Pemasangan kusen aluminium menggunakan alat fischer yang mengandalkan kekuatan sekrup fischer. Sekrup tersebut diborkan dan ditanam pada openingan jendela maupun pintu yang sudah rapi diplester dan diaci. 
  • Fabrikasi kusen jendela maupun pintu harus benar-benar disesuaikan dengan ukuran dilapangan karena jika ternyata kondisi openingan ternyata selisih dengan kusen yang telah dibuat maka kusen tersebut tidak akan bisa dipasang. Sehingga ukuran memang harus benar-benar akurat. 
  • Cara pemasangan kusen hanya mengandalkan sekrup yang dipasang melekat pada dinding. sehingga pemasangan harus benar-benar presisi sehingga disarankan untuk tidak menggunakan kusen aluminium yang terlalu tipis dan bermutu rendah. 
  • Kadangkala saat pemasangan kusen menyebabkan sudutan pada openingan menjadi rusak sehingga harus memperbaiki lagi sudutan tersebut. 
  • Sambungan antara siku atau kaca dapat menyebabkan air hujan masuk. Salah satu solusinya antara openingan dengan kusen diberi sealant yang netral (tidak asam atau basa). Sealant ini berbeda dengan sealant karet pada kaca. Sealant karet berfungsi untuk menahan muai kembang susut pada kaca agar tidak pecah. 
  • Tidak semua desain atau konsep rumah cocok dengan kusen aluminium. Dengan kata lain jika anda menginginkan kusen aluminium ada baiknya buat lah konsep rumah yang sesuai.


  • Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panasndan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.


Kelebihan Bata Ringan:
  • Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi 
  • Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat. 
  • Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur. 
  • Pengangkutannya lebih mudah dilakukan. 
  • Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa. 
  • Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja. 
  • Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. 
  • Mempunyai kekedapan suara yang baik. 
  • Kuat tekan yang tinggi. 
  • Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi. 


Kekurangan Bata Ringan:
  • Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak. 
  • Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan. 
  • Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan. 
  • Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. 
  • Harga relatif lebih mahal daripada bata merah. 
  • Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini. 
  • Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar.





Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas mengenai material untuk pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, dapat dipahami bahwa Green Construction ialah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta berbiaya rendah. Gerakan konstruksi hijau ini juga identik dengan sustainbilitas yang mengedepankan keseimbangan antara keuntungan jangka pendek terhadap resiko jangka panjang,dengan bentuk usaha saat ini yang tidak merusak kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masa depan.





















Sumber:

Selasa, 07 November 2017

GREEN ARCHITECTURE

GREEN ARCHITECTURE

Green Architecture adalah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal.
Hal ini telah dilakukan dengan pemanfaatan kondisi lingkungan dengan bukaan yag optimal. Di jaman sekarang jarang ada contoh bangunan yang menggunakan pendekatan green architecture. Kita mungkin perlu melihat balik kepada aesitektur vernakuler yang banyak mendukung pendekatan green architecture. Namun perlu disadari bahwa mendesain bangunan dengan pendekatan green architecture bukan berarti kembali kepada tradisi tersebut. Hanya sikap terhadap pemilihan material dan sumbernya saja dari pendekatan arsitektur vernakuler yang perlu diakomodasi di masa depan.
Konsep arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat baik.
Green architecture dipercaya sebagai desain yang baik dan bertanggung jawab, dan diharapkan digunakan di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam jangka panjang, biaya lingkungan sama dengan biaya sosial, manfaat lingkungan sama juga dengan manfaat sosial. Persoalan energi dan lingkungan merupakan kepentingan profesional bagi arsitek yang sasarannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.Dalam arsitektur ada banyak jalan sehingga bangunan dapat dikatakan “green” dan merespon terhadap masalah pertumbuhan lingkungan. Penyediaan energi yang tidak memadai di negara tropis (salah satunya penghentian arus listrik secara periodik) dan meningkatnya harga tinggi di seluruh dunia merupakan tuntutan akan bangunan yang sesuai dengan iklim, tanpa penyejuk udara mekanis.



PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE

1.    Hemat energi, meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik.
2.    Memperhatikan kondisi iklim.
3.    Penggunaan material bangunan dengan mempertimbangkan aspek perlindungan ekosistem                  dan  sumber daya alam, agar tidak membayahakan.
4.    Tidak berimplikasi negatif terhadap kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan
5.    Merespon keadaan tapak dari bangunan.
6.    Menerapkan/menggunakan prinsip-prinsip yang ada secara keseluruhan.


SIFAT-SIFAT PADA BANGUNAN BERKONSEP GREEN ARCHITECTURE

Green dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik).

1. Sustainable (Berkelanjutan)
Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan-perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.

2. Earthfriendly (Ramah Lingkungan)
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek-aspek pendukung lainnya.

3. High Performance Building (Bangunan dengan Performa yang Baik)
Bangunan berkonsep Green Arsitektur mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat-sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building”. Mengapa pada bangunan Green Arsitektur harus mempunyai sifat ini? Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance).
Contohnya:

1)  Penggunaan panel surya (solar cell) untuk memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.

2) Penggunaan material-material yang dapat didaur ulang, penggunaan konstruksi-konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep Green Arsitektur. Bangunan perkantoran yang menggunakan bentuk bangunan untuk menyatakan simbol Green Arsitektur.




CONTOH GREEN ARCHITECTURE


Building         : The Stacking Green House
Architects       : Vo Trong Nghia Architects
Location         : Saigon, Vietnam
Built               : 2011
Architects       : Vo Trong Nghia, Daisuke Sanuki, Shunri Nishizawa
Photograph     : Hiroyuki Oki




              Vo Trong Nghia Architects adalah sebuah firma arsitektur yang diakui secara internasional di Vietnam, yang terletak di Kota Ho Chi Minh dan Hanoi.

Bereksperimen dengan cahaya, angina, air, dan bahan-bahan alami, Vo Trong Nghia menggunakan kosakata desain kontemporer untuk mengeksplorasi cara-cara baru untuk menciptakan arsitektur hijau untuk abad ke-21, sementara tetap mempertahankan esensi dari arsitektur Asia.

Rumah ini dibangun di Kota Saigon yann memilik populasi padat. Rumah ini memiliki tipikal tabung yang dibangun pada lahan sempit dengan lebar 4m dan tinggi 20m. Fasad depan dan belakang terdiri dari view tumbuhan dan beton kantilever pada sisi kanan dan kiri dinding.






Jarak antar tanaman dan tinggi tanaman tergantung dari ketinggian tanaman, misalnya 25cm sampai 40cm. Untuk tanaman air dan untuk memudahkan perawatan, arsitek menggunakan pipa irigasi otomatis yang memanfaatkan air hujan yang dikumpulkan di dalam tanaman-tanaman. Rumah ini dinamai tropikal, unik dan rumah hijau "Stacking Green" karena fasad rumah yang dipenuhi dengan tanaman hijau yang kuat dan vital.


Struktur rumah adalah struktur rangka beton bertulang banyak digunakan di Vietnam. Dinding partisi sangat sedikit untuk menjaga kelancaran interior dan melihat fasad hijau dari setiap sudut rumah. Setiap hari, rumah ini mendapatkan sinar matahari yang berbeda. Pagi dan sore hari, sinar matahari masuk melalui jumlah daun di kedua fasad dan menciptakam efek bayangan yang indah.

Fasad hijau dan taman di roof top melindungi penghuninya dari sinar matahari langsung, kebisingan jalan dan polusi. Selanjutnya, ventilasi alami melalui dua fasad yang memungkinkan rumah ini menyimpan energi besar dalam iklim yang keras di Saigon. Keuntungannya yaitu biaya listrik hanya 25USD perbulan karena fitur aliran udara, skylight dan metode desain lainnya. Mengenai pendekatan ekologi ini memang terdapat prinsip-prinsip bioclimatic rumah halaman tradisional Vietnam.













sumber:

TEKNOLOGI & PENERAPAN ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN

Peran Teknologi dalam Bidang Arsitektur


Perkembangan teknologi memang memiliki manfaat dan dampak positif secara luas. Dalam dunia arsitektur, teknologi makin lama makin memegang peranan penting dan makin memudahkan. Khusunya dalam tahap mendesain bangunan. Lewat teknologi para ahli desain dapat membuat konsep bangunan hingga nampak realistis.

Diawal perkembangan teknologi hanya berperan sebagai alat bantu menghitung biaya, kebutuhan konstruksi dan semacamnya. Kemudian berkembangnya komputer generasi baru yang makin memiliki banyak manfaat untuk kegiatan desain bangunan. Kini, teknologi jadi media penyalur kreativitas para arsitek dan desainer membuat karya-karya terbaiknya.

Manfaat Teknologi untuk Arsitek atau Desainer Bangunan Jika dirangkum teknologi memiliki sejumlah manfaat penting diantaranya:

  1. Jadi alat bantu presentasi desain bangunan.
  2. Alat bantu simulasi dan evaluasi.
  3. Sebagai penghubung atau jembatan dari proses rancangan menuju tahap konstruksi.
  4. Penerjemah informasi digital ke proses pembangunan.


Sejumlah aplikasi program komputer untuk merancang objek visual yang biasa digunakan ialah CAD atau CAAD. Program tersebut merupakan gubahan 2 dimensi atau 3 dimensi yang tak sekedar membuat bentuk namun memiliki unsur informatif seperti prosesnya, dimensi hingga material yang mengacu pada konvensi tertentu. Inilah alasan mengapa CAD sangat baik untuk alat presentasi desain.




Arsitek atau desainer jadi lebih mudah dalam bekerja sehingga dapat bereksplorasi lebih dengan bentuk geometr yang kompleks.Mereka bisa melakukan simulasi yang tepat da akurat sebelum akhirnya dikerjakan dalam konstruksi.



Peran Teknologi dalam Bidang Arsitektur


Peran Teknologi dalam Bidang Arsitektur (CAD)
Implementasi Teknologi di Bidang Arsitektur dan Desain Bangunan


Pencarian data


Dulu para arsitek dan desainer hanya mengandalkan pengetahuan yang diperoleh dari buku dan catatan tangan yang dibuat. Kini, teknologi yang berkembang membuat wawasan desain jauh lebih luas karena banyak dan mudahnya mendapatkan informasi.
Dari tahap pra seperti pembuatan sketsa awal, perhitungan, pemanfaatan teknologi baru pada desain dan pengerjaan, presentasi hingga pembuatan gambar kerja bisa dilakukan dalam satu media komputer. Arsitek atau desainer juga bisa mengarsip data dan karyanya hingga bisa bermanfaat dikemudian hari.


Komunikasi


Presentasi yang dulu dilakukan para arsitek atau desainer menggunakan media yang kurang efesien dan lama seperti surat, pos, wesel atau telepon. Namun kini, presentasi semakin mudah dengan memanfaat teknologi internet. Bahkan komunikasi sudah banyak yang diterapkan lewat berkirim softcopy lalu membahasnya dengan video call.

Alhasil teknologi bisa membuat seorang arsitek atau desainer jadi lebih efektif bekerja, lebih berwawasan, kreatif dan lebih ekonomis. Teknologi bisa menekan banyak biaya pengadaan untuk persiapan proses desain bangunan hingga tahap konstruksi.

Sejumlah software yang kerap digunakan untuk melakukan desain bangunan atau interior diantaranya, autoCAD, 2D Studio Max, Revit Arsitektur, ArchiCad, Google SketchUp dan masih banyak lagi. Setiap program memiliki keunggulan dan kelemahan yang biasanya tergantung kebutuhan atau selera dari arsitek dan desainernya.

Teknologi komputer merupakan alat multiguna yang tak hanya membantu tapi juga mendukung kinerja mendesain agar maksimal. Kini, para arsitek atau desainer umumnya beradu dalam hal kreativitas dan keunikan dalam menciptakan karya yang menarik, artistik dan sesuai kebutuhan klien.


Dengan pemanfaatan teknologi, arsitek atau desainer juga bisa memadupadankan atau bereksplorasi dengan penerapan teknologi baru pada hasil karyanya. Misalnya penerapan energi baru tenaga surya untuk listrik pada proyek bangunan karena efesien dalam biaya, perawatan dan ramah lingkungan. Perhitungan akurat proyek desain dan hasil juga jauh lebih tinggi karena teknologi makin canggih.



Arsitektur ekologi

Hasil gambar untuk arsitektur ekologiadalah arsitek yang membuat desain berdasarkan lingkungan sekitar karena  memiliki  wawasan lingkungan  dan menerapkan potensi alam dengan semaksimal mungkin .

Pada dasarnya arsitektur  ekologi didasarkan akan sadar lingkungan dimana dari kesadaran akan lingkungan akan menciptakan bangunan yang nyaman oleh pemilik.  Keselarasan antara bangunan dengan alam sekitarnya, mulai dari Atmosfer, biosfer, Lithosfer serta komunitas menghasilkan kenyaman, kemanan, keindahan serta ketertarikan.

Tujuan Bangunan yang berwawasan Lingkungan


  • Sebagai panutan masyarakat mengenai pentingnya studi lingkungan sebelum mendirikan bangunan
  • Memberikan arahan bentuk bangunan yang sesuai dengan lingkungan serta budaya sekitar
  • Memberikan contoh perletakan tapak bangunan tanpa menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan
  • Mengikutsertakan masyarakat dalam proses pembangunan, sebagai pembelajaran serta peningkatan ekonomi lokal
  • Memberikan contoh  pengelolaan serta perawatan bangunan ekologi,
  • Memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar untuk merawat sumber material lokal,dan mengajak masyrakat untuk dapat memahami cara merawat, menggunakan serta mamanfaatkan sumber material local


Hal-hal yang perlu di perhatikan di dalam penerapan tapak bangunan secara ekologi yaitu:
     

  1. Master Site Planning, yaitu melakukan perencanan global seperti : Zonning (pembagian kebutuhan-kebutuhan ruang sesuai dengan fungsinya), Accesibilitas (pencapaian yang fungsional ke lokasi tapak atau fasilitas),
  2. Site Design, yaitu melakukan perencanan yang spesifik terhadap lokasi fasilitas, seperti : Structure Sitting(penerapan struktur bangunan yang disesuaikan dengan kondisi angin, matahari,tanah,air, serta vegetasi),Road design (perencanaan jalan-jalan utama, jalan alternatif atau jalan pendukung secara jelas & fungsional baik dari system pembagian kebutuhan maupu penerapan bahan), Nature Trails (pemeliharaan atau perencanaan jalur-jalur alami yang menjadi saranan wisata hutan, serta manjadikan objek-objek alam sebagai media informasi), dll.
  3.  Planting Design,yaitu perencanaa landscape garden/taman yang berguna dan sesuai dengan pola perancanaa ruang luar bangunan, seperti : Indigenous Plant (penggunaan serta penyesuaian tanaman-tanaman awal dengan dengan kebutuhan tapak bangunan), Preservation tree ( Menggunakan pohon – pohon yang telah eksis menjadi suatu dasar perencanaan vegetasi),
  4. Pest management (melakukan pengawasan scara teratur terhadap serangga/hama yang menggangu fasilitas atau lingkungan, meminimalisasi penggunaan pestisida dan kembali menggunan bahan-bahan/tumbuhan alami sebagai pengusir serangga), Landscape Lighting (Pencahayaan lampu taman sebagaiknya dierencanakan sebaik mungkin sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap hewan, serangga, tanaman dan sebaliknya, dan menggunakan pencahayan dari lampu se-efektif mungkin),
  5. PermaCulture (penerapan unsur- unsur budaya lingkungan lokal ke dalam bentuk bangunan, pemanafaatan komunitas, sehingga menunjukan jati diri yang jelas apa serta mengapa di wujudkannya suatu fasilitas yang ekologis )

Jadi dalam penerapan tapak bangunan secara fisik dan non fisik di perlukannya penkajian secara matang, sehingga tidak menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif dari luar ke dalam maupun dari dalam keluar untuk mewujudkan suatu fasilitas seperti Ecolodge




Masalah_masalah yang ditemukan Dalam Menerapkan Arsitektur Ekologi

Teknologi yang kini semakin canggih yang berdampak merusak alam,walaupun hal ini bagus tapi jika tidak dapat ditanggulangi akan berdampak pada masa depan kehidupan manusia karena kerusakan alam.  Tingkat pertumbuhan yang tinggi, pertumbuhan manusia akan terus bertambah sedangkan lingkungan semakin berkurang karena tempat yang dibutuhkan manusia

Berikut  Ilmu dalam mewujudkan Eko Arsitektur:


  1. Arsitektur, perencana yang mewujudkan konsep sebelumnya yang telah diolah maksimal sehinggga layak dituangkan ke dalam disain
  2. Teknik Geologi, mengetahui kondisi struktur tanah secara teknik sipil,
  3. Teknik Mineral, mengetahui sumber air dan cara pengelolaannya
  4. Teknik sipil, mengetahui kelayakan penggunaan struktur fisik bangunan, serta perhitungannya
  5. Ahli Pertanian/Landscape/kehutanan, mengetahui jenis serta manfaat vegetasi ( penghijauan )
  6. Ekonomi, mengontrol sistem administrasi serta keuangan secara keseluruhan












sumber:

http://joanatalumewo.blogspot.co.id/2016/06/peran-teknologi-dalam-bidang-arsitektur.html
https://arighudul.wordpress.com/2013/10/12/arsitektur-berwawasan-lingkungan-arsitektur-ekologi/

Selasa, 17 Oktober 2017

KONSEP ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN




Arsitektur dan Lingkungan


Merupakan kumpulan dari berbagian macam hal yang mencakup arsitektur juga lingkungan, di sini kita akan melihat semua hal-hal yang berkaitan dengan Arsitektur dan Lingkungan. Arsitektur dan Lingkungan terdiri dari lima elemen Lingkungan alam,buatan,sosial,budaya dan ekonomi

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari pengaruh lingkungan. Mempelajari lingkungan dalam kehidupan lebih banyak dipakai istilah lingkungan hidup. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 pasal 1 ayat 1 mengartikan Lingkungan Hidup sebagai berikut:

“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta hidup lainnya”

Bisa diartikan, Lingkungan Hidup merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan hayati, lingkungan non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Sumber daya alam (SDA) merupakan salah satu unsur lingkungan alam, baik hayati maupun on hayati, yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kesejahteraannya. Sumber daya alam sangat banyak dan melimpah, jadi disusunlah klasifikasi sumber daya alam, yang antara lain meliputi sumber daya alam terbarui dan tak terbarui.



Lingkungan alam 

Adalah segala sesuatu yang ada di alam dan diciptakan oleh Tuhan. Ketampakan lingkungan alam di muka bumi berbeda-beda. Contoh lingkungan alam yang ada di muka bumi, antara lain sungai, danau, laut, lembah, dan gunung. Selain itu, ketampakan alam ada juga yang berupa dataran rendah, pantai, laut, pegunungan, dan dataran tinggi.




Lingkungan buatan 

Adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia meliputi, desa, kota besar dan kecil, pabrik, kantor, rumah, dan sebagainya, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contoh lingkungan buatan adalah waduk, lahan pertanian, tambak, perkebunan, dan permukiman penduduk. Beberapa kasus, masalah lingkungan buatan lebih sulit ditangani daripada lingkungan alami. Dalam pembangunan permukiman diperlukan keseimbangan dengan ekosistem, sehingga tidak melebihi daya dukung lingkungan.

Dalam pembangunan permukiman diperlukan keseimbangan dengan ekosistem, sehingga tidak melebihi daya dukung lingkungan. Dalam beberapa kasus, masalah lingkungan buatan lebih sulit ditangani daripada lingkungan alam. Untuk itu diperlukan strategi berdasarkan keberlanjutam, sehingga diharapkan dapat:

1. memperbaiki dan menjamin penyediaan air bersih
2. meminimumkan masalah pembuangan sampah
3. mengurangi pengubahan lahan subur untuk pertanian menjadi pemukiman dan membantu         mempertahankan produktivitas lahan
4. mengembangkan pola konservasi energi untuk keperluan hidup dan produksi barang
5. mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia
6. memadukan pemeliharaan dan pelayanan pemukiman dengan penyediaan lapangan pekerjaan, pembangunan masyarakat dan pendidikan



Lingkungan Sosial 

Hingga saat ini masih belum ada definisi yang pas, masih menjadi perdebatan para ahli. Untuk itu digunakan definisi kerja lingkungan soaial budaya yaitu lingkungan antar manusia yang meliputi pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan oleh pola-pola hubungan sosial di dalam lingkungan masyarakat tersebut.




Pengertian lingkungan Budaya

Adalah hal- hal yang berkaitan dengan karya cipta dan hasil perbuatan atau tingkah laku manusia, misalnya yang menyangkut gagasan, norma, kepercayaan, adat istiadat, pakaian, rumah, dan lain-lain.






Ekonomi lingkungan atau ilmu ekonomi lingkungan 

Adalah ilmu yang mempelajari perilaku atau kegiatan manusia dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungannya yang terbatas sehingga fungsi atau peranan SDA dan lingkungan tersebut dapat dipertahankan dan bahkan penggunaannya dapat ditingkatkan dalam jangka panjang atau berkelanjutan.


Semua berkaitan satu sama lain ini menyebabkan keseimbangan dan pengaruh positif dan juga satu sama lain memberikan keuntungan. hal seperti ini yang sulit untuk dipersatukan dizaman saat ini karna sering terjadi bencana alam seperti longsor dan banjir juga yang lain yang di sebabkan oleh tidak seimbangan nya antara lingkungan alam, buatan dan sosial nya.







Sumber:

BANGUNAN HEMAT ENERGI



Pengertian bangunan

Adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.


Penghematan energi atau konservasi energi

Adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghemaan energi.



Bangunan Hemat Energi

Adalah bangunan yang tidak terlalu banyak menggunakan energi dari bumi, dan tidak mencemarkan lingkungan seperti air, udara, dan tanah. karena jaman sekarang sudah terjadinya pemanasan global seperti, atmosfer yang bolong, naiknya permukaan air laut di karenakan panasnya permukaan bumi ini. bukan hanya itu, energi energi di bumi seperti minyak bumi, pohon, air di bumi sudah banyak sekali pengurangan. maka dari itu arsitektur sekarang menggunakan konsep Bangunan Hemat Energi untuk mengurangi GLOBALISASI.


Arsitektur hijau

Adalah suatu pendekatan pada bangunan yang dapat meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Arsitektur hijau meliputi lebih dari sebuah bangunan.

Prinsip dasar arsitektur hijau
  • Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ). 
  • Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada. 
  • Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang /Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam. 
  • Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ). 
  • Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan: Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita. 


Manfaat Bangunan Hemat Energi


Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi.


Konsep perancangan rumah hemat energi


Arsitek akan membuat sebuah rancangan untuk penghematan energi, dengan cara membuat panel tenaga matahari untuk keperluan sehari – hari dengan menggunakan tenaga matahari, selain itu juga arsitek akan membuat rancangan tanmpungan air hujan yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari – hari seperti toilet.


Konstruksi dan material bahan bangunan hemat energi

  1. Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan. 
  2. kerangka bangunan utama dan atap, sekarang material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. illegal logging akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang. 
  3. Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya). 
  4. Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan. 
  5. Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk inovasi desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi. 
  6. Konsep ramah lingkungan juga telah merambah ke dunia sanitasi. Septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank)berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.. 
  7. Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap, berada tepat pada jalur sinar matahari dari timur ke barat dengan posisi miring. Kapasitas panel sel surya harus terus ditingkatkan sehingga kelak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik setiap bangunan. 


Contoh Bangunan Hemat Energi


Building and Construction Academy (BCA) menjadi sebuah kompleks bangunan yang disebut zero energy building (ZEP) atau bangunan nol energi.

Disebut nol energi karena bangunan yang dirancang oleh DP Architect itu memproduksi energi untuk keperluan sehari-hari dengan menggunakan panel tenaga matahari. Selain menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energi, mereka juga menampung air hujan untuk digunakan sebagai toilet.












Kesimpulan



Pembangunan Bangunan Hemat energi sangat efisien sekali untuk lingkungan di masa sekarang dan masa yang akan datang, supaya bumi ini tetep terjaga sampe anak cucu kita. kontruksi hemat energi merupakan salah satu kegiatan Green Contruction.. Konsep hemat energi ini menghematkan Air, energi listrik, material bangunan.. Apalagi kita bisa membuat taman yang akan membuat rumah kita berasa nyaman di saat siang hari di karenakan cukup banyak memiliki tumbuhan sebagai tanda peduli akan lingkungan.





























Sumber:

https://farhadthlb.wordpress.com/2014/10/02/bangunan-hemat-energi/

http://mtriaryadi.blogspot.co.id/2016/10/bangunan-hemat-energi.html

PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN



Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.


Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Hasil gambar untuk lingkunganBagi sebagian besar orang, waktu mereka dihabiskan untuk terlibat dalam organisasi baik formal maupun informal. Sejak kita memasuki masa sekolah hingga hidup bermasyarakat, tentunya banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, seperti kelompok paduan suara, tim olahraga, kelosmpok musik atau drama,organisasi keagamaan di lingkungan tempat tinggal, atau juga bisnis.

Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi.

Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi.


PENGARUH ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan binaan.

Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan. 

Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana.

"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master pembangun), arkhi (ketua) +tekton (pembangun, tukang kayu).

Dalam penerapan profesi, arsitek berperan aktif sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.

Namun dalam penerapan pekerjaan arsitektur jarang yang memperhatikan dampak lingkungan binaan sekitar. 


Pengaruh positif pekerjaan arsitek terhadap lingkungan


Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak – dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green design.
Memberikan dampak pada estetika bangunan 

Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.
Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.


























Sumber:

https://id.scribd.com/document/350383212/Pengertian-Arsitektur-Dan-Lingkungan

Minggu, 29 Januari 2017

REKLAMASI TELUK JAKARTA DENGAN SEGALA DAMPAKNYA











             Selama satu dasawarsa terakhir, wacana reklamasi Teluk Jakarta semakin kencang. Berbagai kebijakan pemerintah muncul, ada yang melarang, tetapi tak jarang melegalkan reklamasi. Belakangan, wacana tersebut menguat, dihadirkan dengan mengusung tujuan mulia menambah luasan Jakarta sebagai antisipasi perkembangan ibu kota negara.

             Reklamasi bukan hal baru bagi Jakarta. Kegiatan untuk meningkatkan manfaat sumber daya lahan dengan pengurukan dan pengeringan lahan atau drainase tersebut sudah mulai dilakukan sejak 1980-an. Reklamasi memiliki banyak dampak positif yang menguntungkan negara dan warga sekitarnya tetapi reklamasi juga memiliki sederet dampak negatif akibat kegiatan ini.




Berikut adalah sedikit dari dampak yang ditimbulkan reklamasi:


­Dampak positif atau keuntungan reklamasi pesisir pantai

1. Ada tambahan daratan buatan hasil pengurugan pantai sehingga dapat dimanfaatkan untuk         bermacam kebutuhan. 

2. Daerah yang dilakukan reklamasi menjadi aman terhadap erosi karena konstruksi pengaman sudah disiapkan sekuat mungkin untuk dapat menahan gempuran ombak laut.

3. Daerah yang ketinggianya dibawah permukaan air laut bisa aman terhadap banjir apabila dibuat tembok penahan air laut di sepanjang pantai.
4. Tata lingkungan yang bagus dengan perletakan taman sesuai perencanaan, sehingga dapat berfungsi sebagai area rekreasi yang sangat memikat pengunjung.



Dampak negatif atau kerugian reklamasi pesisir pantai

1. Akibat peninggian muka air laut maka daerah pantai lainya rawan tenggelam, atau setidaknya air asin laut naik ke daratan sehingga tanaman banyak yang mati, area persawahan sudah tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam, hal ini banyak terjadi diwilayah pedesaan pinggir pantai.

2. Musnahnya tempat hidup hewan dan tumbuhan pantai sehingga keseimbangan alam menjadi terganggu, apabila gangguan dilakukan dalam jumlah besar maka dapat mempengaruhi perubahan cuaca serta kerusakan planet bumi secara total.

3. Pencemaran laut akibat kagiatan di area reklamasi dapat menyebabkan ikan mati sehingga nelayan kehilangan lapangan pekerjaan.

4. Peninggian muka air laut karena area yang sebelumnya berfungsi sebagai kolam telah berubah menjadi daratan.

5. Reklamasi Teluk Jakarta juga dinilai tidak bermanfaat sama sekali bagi lingkungan

6. Pengelolaan dan pemanfaatan reklamasi diserahkan kepada pihak swasta

7. Kehancuran ekosistem berupa hilangnya keanekaragaman hayati


                        Dibalik segala dampak baik bagi negara dari reklamasi teluk jakarta, Dampak buruk dari kegiatan ini juga menghantui masyarakat jakarta terutama para nelayan di pesisir teluk jakarta yang saat ini sudah mulai merasakan dampak buruk dari kegiatan reklamasi ini. para nelayan mulai kehilangan mata pencarian mereka karena ekosistem laut yg rusak dan tercemar akibat pelaksanaan reklamasi teluk jakarta yang saat ini sedang di stop karena kasus oknum-oknum terkait.

                         Menurut pendapat saya kegiatan reklamasi jakarta saat ini saya rasa kurang tepat, walaupun dalil dari reklamasi ini adalah "Membangun Jakarta" saya merasa insfrastruktur di dalam kota jakarta saat ini saja masih memprihatinkan ditambah ekonomi masyarakat jakarta yang sebagian besar masih tergolong miskin, di banding membuang anggaran negara untuk melakukan reklamasi bukankah jauh lebih baik apabila memperbaiki keadaan kota jakarta terlebih dahulu, mengingat reklamasi teluk jakarta ini memiliki sederet efek buruk dan justru menguntungkan segelintir kalangan atas dan malah merugikan kalangan bawah terutama para nelayan di pesisir teluk jakarta.

Adapun dan pertimbangan dan peraturan yang terkait dalam pelaksanaan reklamasi teluk pantai jakarta



Dasar Pertimbangan

1. Dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang diperlukan adanya Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan ReklamasiPantai;


2. Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai diperlukan agar perencanaan tata ruang di kawasan reklamasi pantai dapat dilaksanakan sesuai dengan kaidah penataan ruang;


3. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas perlu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum



Peraturan Terkait

· Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

· Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

· Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil; Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

· Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara RI;

· Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara RI;

· Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;

· Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 286/PRT/M/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum.




                       Sebagaimana dijelaskan di atas dalam ketentuan Peraturan tersebut dapat di jalankan dengan baik sesuai peraturan yang berlaku demi menjaga adanya kesalahan-kesalahan yang membuat masyarakat jadi marah dan demo jika semua berjalan dengan baik, Maka reklamasi ini dapat dilakasanakan dengan syarat harus sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku, dan tentu saja harus memperhatikan lingkungan (AMDAL) dalam proses pelaksanaan reklamasi tersebut.


















Sumber:

http://www.kompasiana.com/aprillah/positif-dan-negatif-reklamasi-teluk-pantai-jakarta-bagi-masyarakat-pemerintah-dan-swasta_5739a54ef29673f8072577ce